Tiga Trik Murid Mudah Memahami Pelajaran



3 trik supaya murid mudah memahami pelajaran, yuk :




1. Dampingi keunikan anak selama belajar.

Selama proses belajar, anak akan menemukan tantangan, baik yang mudah hingga yang sulit. Jika terlalu mudah, anak akan cepat bosan dan jika terlalu sulit anak akan mudah menyerah, nah disini peran Guru ataupun pamong ajar untuk memberikan tantangan dan bimbingan atas stimulus yang telah diberikan.


Salah satu cara yang bisa digunakan Guru adalah melakukan pembelajaran BERDIFERENSIASI. Guru harus punya data keunikan siswa atas ketertarikannya pada suatu aspek ataupun pembelajaran baik dalam proses hingga produk yang ingin mereka jalani dan buat. Mengapa demikian? Karena setiap murid kita unik, ibarat petani kita harus tahu apa saja perawatan yang akan dilakukan untuk pertumbuhan singkong dan pastinya perlakuan untuk tanaman cabe berbeda pun dengan tanaman yang lain begitupun siswa kita harus sebisa mungkin memfasilitasi keunikan mereka.





2. Bantu anak menemukan gaya belajarnya.

Hal ini menjadi sangat penting sekali bagi Guru untuk bisa mengamati gaya belajar anak, ada yang menggunakan visual (gambar), auditori (musik), membaca dan menulis, dan kinestetik (gerakan) yang disebut pembelajaran berdiferensi.

Menurut Tomlinson (2001: 45), Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid.

Proses memenuhi kebutuhan murid haruslah dilakukan oleh Guru sebagai fasilitator yang baik dengan melakukan pendataan kebutuhan belajar murid. Pendataan ini melalui asesmen DIAGNOSTIK.

Menurut Mas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, asesmen diagnostik adalah asesmen yang dilakukan secara spesifik untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik, sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi peserta didik. Kegiatan asesmen ini harus dilakukan secara berkesinambungan agar guru bisa memonitor setiap perubahan atau perkembangan peserta didiknya. Dengan demikian, guru bisa terus update dan menyempurnakan instrumen pembelajaran yang tepat untuk peserta didik.

Contohnya mendata murid dengan gaya belajar yang mereka sukai seperti gaya belajar Audiotori, Visual, dan Kinestetik. Kemudian mengeksekusinya entah BERDIFERENSIASI dalam bentuk proses, konten bahkan penugasan.




3. Ajak bermain yang seru & Pembelajaran Langsung.

Bermain adalah salah satu cara belajar yang paling efektif. Metode ini membuat anak langsung melalui pengalaman mereka untuk menghadapi tantangan, sampai terkadang membuat anak jadi tidak terasa bahwa dalam suatu proses pembelajaran.



Diera digital ini anak pastinya lebih suka jika pembelajaran mereka bisa dalam bentuk digital apa lagi disusun kuis atau soalnya dalam games. Maka dari itu aplikasi seperti Quizizz, Educaplay dan aplikasi serupa lainya sangat digandrungi. "KEKINIAN" mungkin ini juga akan menjadi pendekatan yang baik agar Guru dapat memilih PERMAINAN untuk dikombinasikan dengan pembelajaran dikelas ataupun luar kelas.



Nah, khusus pembelajaran luar kelas sangat disarankan jika memang sekolah memiliki aset alam yang mumpuni. Murid akan merasa bahwa belajar itu bisa dimana saja dan tidak terpaku didalam kelas yang disekat tembok-tembok dan mereka merasakan kebebasan dalam berekspresi.

Pembelajaran langsung dengan praktik-praktik sederhana atau demonstrasi lewat era digital. Pembelajaran di era digital akan menjadi alternatif yang baik untuk merespon proses pembelajaran karena dengan ini kita bisa lebih dekat mencontohkan bahwa pembelajaran itu adalah setiap hari dan dimana saja bahkan dari fenomena yang ada di sekitar kita.


Selamat mencoba...

Yuk, literasi lainnya! :) Salam dan bahagia Guru Hebat Indonesia 🙏




Komentar

Postingan Populer