Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.3



Assalamualaikum, salam dan Bahagia Bapak Ibu Guru Hebat Indonesia 🙏

Akhirnya sudah tiba di jurnal reflektif modul pamungkas ini... Yuk langsung saja saya coba jabarkan memauli tulisan berikut ini:





MODEL 4F (FACTS, FEELINGS, FINDINGS, FUTURE) 

Jurnal refleksi sebagai wadah penampung cuhat dan hasil belajar selam 2 Minggu sebelumnya disertai dengan perasaan, gagasan dan pengalaman praktik baik yang telah dilakukan. Kali ini saya coba jabarkan dengan memilih model refleksi Model 4F (Facts, Feelings, Findings, Future). Sebagai refleksi pembelajaran dan aktivitas yang telah dilakukan di Learning Management System (LMS).

Minggu ini ada beberapa aktivitas pembelajaran modul pamungkas yaitu diawali dengan mempelajari konsep modul 3.3 Modul yang berisi tentang Pengelolaan program yang berdampak positif pada murid mulai dari diri, Eksplorasi Konsep dilanjut kegiatan ruang kolaborasi, demostrasi kontekstual, Elaborasi Konsep, koneksi antar materi hingga Aksi nyata. 





1.Facts (Peristiwa) 

Alhamdulillah sampai akhirnya pada modul pamungkas 3.3 Pengelolaan program berdampak positif bagi siswa. modul ini adalah paket modul terakhir untuk calon guru di Angkatan 7 Kabupaten Bangkalan melalui LMS. Kegiatan dimulai pada hari Senin tanggal  15 Mei 2023 dengan alur belajar MERDEKA yaitu mulai dari diri, Kemudian dilanjutkan pada 16 Mei 2023 Eksplorasi konsep.

Setelah semua langkah diatas tertuntaskan maka Eksplorasi konsep forum diskusi diberikan waktu mulai 17 sampai 19 Mei 2023. Banyak hal yang telah dipelajari dari modul ini berkenaan bagaimana kita memaksimalkan program dengan pendekatan aset dan BAGJA. 

Beberapa hari kemudian tibalah dalam Ruang Kolaborasi 1 pada hari Senin tanggal 23 Mei 2023, sedangkan di Ruang Kolaborasi 2 pada keesokan harinya untuk presentasi dengan fasilitator CGP kelas 255 yaitu bapak Nur Muhamad. Kali ini kelompok tidak berubah masih dengan guru-guru hebat sebelumnya yaitu : Bu Fina, Bu Has, Bu Ulfa, Bu Rika dan saya sendiri.


Alhamdulillah kami mencoba memadukan literasi denga hafalanayat dan makna Al Quran disertai portofolio digital. Harapanya murid bisa menemukan daya kreatifnya dalam mendokumentasikan karya disertai literasi untuk memperdalam kemampuan agama khususnya Tahfidz Al Quran. Berikut logo yang kami buat.


Bahan presentasi seperti berikut:



Beberapa hari kemudian dilanjutkan dengan refleksi terbimbing dan demonstrasi kontekstual. Demonstrasi kontekstual merupakan rancangan program yang mempengaruhi siswa melalui pelaksanaan langkah-langkah BAGJA. 

BAGJA berarti mengajukan pertanyaan, mengambil pelajaran, mengeksplorasi mimpi, membuat rencana dan mengatur eksekusi. Setelah demonstrasi terkait konteks selesai, dampak positif dari modul pemahaman manajemen program modul 3.3 pada siswa. Setelah itu level berikutnya kami CGP angkatan 7 Kabupaten Bangkalan menjelaskan kaitan antar materi pada Modul 3.3. Modul ini memberikan penjelasan tentang latar belakang judul dan kaitannya dengan modul sebelumnya.

Kaitan dengan materi sebelumnya pada modul 3.2 Pemetaan Aset Sekolah dalam Pengelolaan Sumber Daya. Dimana aset yang dimilik sekolah harus dikelola dengan baik dan maksimal untuk menggali potensi peserta didik agar tercapainya pendidikan sesuai dengan karakter dan usia peserta didik, sebagaimana cita-cita Ki Hajar Dewantara bapak pendidikan nasional. Aset sekolah meliputi modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal lingkungan, modal ekonomi, modal politik, modal agama dan budaya. 



2.Feelings (Perasaan) 

Perasaan saya saat mempelajari modul ini yaitu penuh tantangan sekaligus terasa sekali naik level secara drastis. Selain itu tentunya rasa bahagia yang paling menonjol mengisi setiap CGP yang mengikuti pendidikan ini meskipun banyak tugas yang harus dikerjakan, namun Alhamdulillah ternyata dapat terselesaikan dengan tepat waktu dan baik. 

Awalnya banyak CGP merasa minder untuk menjalani semuanya, jika pikiran ini diibaratkan sebuah gelas, saya berusaha untuk kosong agar saya bisa menerima ilmu yang saya pelajari dari PGP ini. Saya berupaya akan adanya perubahan sebagai guru sebelum dan sesudah mengikuti PGP. Bagi saya ini adalah salah satu level upgrade diri yang saya coba ikuti karena tugas sebagai Guru Penggerak sangatlah luar biasa yaitu untuk mengimplementasikan Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid.

Tak lepas hanya merasakan itu saja, sebenarnya saya pribadi juga merasa sedih karena  vicon terakhir kami dengan Fasilitator kami yaitu Bapak Nur Muhammad yang selama kami menjalani program guru penggerak selalu sabar dan juga telaten membimbing kami dalam mengerjakan tugas-tugas di LMS. Beliau panutan dalam loyalitas dan ketelitian untuk membaca dan memberikan umpan balik dari LMS, dari komentar beliaulah kami banyak belajar. Namun kelompok kami berencana akan mengadakan kunjungan kembali dengan beliau kembali.



3.Findings (Pembelajaran) 

Banyak hal yang luar biasa dalam modul 3.3 yang melengkapi pemahaman saya bahwa program yang dirancang dan dibuat harus memuat contents voice/suara, choice/pilihan dan ownership/kepemilikan murid sangatlah penting dilakukan. Hal ini akan membuat program yang berdampak pada siswa dilakukan melalui alokasi yang tepat dari sumber daya/peluang yang dimiliki oleh sekolah juga dengan tepat.

Pemetaan aset yang benar akan memudahkan pengoptimalan program agar berjalan dengan lancar yang juga akan membantu meminimalkan hambatan yang ada. optimalisasi aset yang tepat tentu akan memudahkan terwujudnya visi dan misi sekolah. Ikhtiarnya adalah dalam bentuk program yang berdampak dan berpusat pada murid. Selebihnya jika ada masalah ditengah jalan tinggal kita modifikasi lagi dan kita coba Langi hingga mendapatkan formulasi terbaik.

Modul ini juga telah menambah pengetahuan kita selaku CGP dalam mengelola program yang mempengaruhi siswa melalui strategi MELR (Monitoring, Evaluation, Learning and Reporting). Selain itu, kami juga diajarkan pentingnya analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) dalam rencana program yang dibuat. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats) ini juga berguna untuk memitigasi risiko pelaksanaan program yang berdampak pada siswa di SMP Negeri 1 Blega.

Pembelajaran pada modul 3.3 juga merupakan poin yang harus dimiliki oleh kepala sekolah agar lebih kreatif, inovatif dan sinergis untuk mengembangkan sumber daya yang ada di sekolah. Program yang dikelola dengan baik mempengaruhi kemandirian belajar dan tentunya menghasilkan siswa yang berprofil siswa pancasila. 



4.Future (Penerapan) 

Rencana ke depan dengan amunisi materi yang diperoleh sebagai CGP akan saya coba bagikan dengan rekan kerja dan menerapkan apa yang saya pelajari di sekolah. berkooaborasi dalam penyusunan program yang direncanakan, tentunya perlu dicantumkan contents voice/suara, choice/pilihan dan ownership/kepemilikan murid. program Lil GoTa saya akan jadikan pilot projek untuk satu kelas yang jika sudah berjalan baik bisa saya tawarkan kepada kepala sekolah untuk diterapkan di SMPN 1 Blega. Besar harapan saya untuk bisa terus berkembang menjadi pemimpin pembelajaran dan sebagai manusia pembelajar.



Komentar

Postingan Populer