Digitalisasi Sekolah Penting?



Bagaimana jika Guru bahkan Sekolah tidak berkembang?

Mungkin kebanyak komentar peserta didik dan wali murid akan seperti ini "Dari dulu ya seperti itu, tidak ada gebrakan baru yang lebih baik".

Sebelum lebih mendalam, saya akan bahas betapa dunia pendidik dari dulu hingga kini di-era digital mengalami banyak perubahan paradikma. Contohnya seperti sekarang banyak hal yang akan berubah dalam proses pembelajaran hingga nantinya putaran energi akan bertambah lebih cepat namun harus efisien.

Guru sebagai pemimpin pembelajaran harus adaptif sebagai pemimpin pembelajaran. Sesuai dengan salah satu Filosofi Ki Hadjar Dewantara bahwa pendidikan harus sesuai dengan kodrat zaman dan kodrat alam.

Harapannya guru mampu menyesuaikan pembelajaran dalam dunia digital yang kini benar-benar mengalami perkembangan pesat. Namun Guru juga jangan sampai melupakan bagaimana proses pembelajaran tetap dalam jalur kebahagiaan dan keselamatan murid itu sendiri, mengapa? Karena muridlah pusat pembelajaran.

David gadgetin bisa disebut KING dalam dunia per-reviewer-an Indonesia. Saat tulisan ini dibuat jumlah subscriber-nya  9 juta lebih. Orang ini menjadi salah satu idola saya dari cara bicara yang santuy namun berbobot, terarah hingga meberikan pembanding yang setara untuk sebuah ulasan produk yang kekinian.

Sering sekali saya coba terapkan kedalam kelas, saya coba bawakan materi pelajaran seperti sedang me-review suatu produk sama seperti Bang David lakukan. Alhamdulillah banyak siswa yang suka, disini saya tersadar mungkin selama ini saya berjalan ditempat atau istilah kerennya adalah di "zona nyaman". 

Cuplikan videonya :



Seperti yang diceritakan Bang David pada video sebelumnya dapat kita ambil hikmahnya bahwa sebanrnya kata dominan akan menghambat INOVASI. Lebih tepat lagi garis merahnya adalah "SEBENARNYA MEREKA BISA SIH CUMA MALES"!

Nah kini sudah bisa ditebak arah narasi berikutnya kan? Benar, digitalisasi sekolah baik publikasi dalam bentuk, dokumen, foto bahkan video akan penting dimasa yang akan datang sebagai jejak digital sekaligus portofolio sekolah secara otomatis. 

Guru yang berada didalamnya ekosistem sekolah mau tidak mau akan belajar dan berkembang untuk bisa mengimbangi pesatnya dunia digital ini. Jika guru malas untuk berkembang maka murid akan menjadi lebih bosan karena mereka beranggapan bisa mencari informasi yang sama dalam dunia internet tanpa harus mendengarkan guru bahkan untuk hadir ke sekolah.

Sebenarnya rumusnya bisa berlaku terbalik misalnya, guru-gurunya go dunia digital dulu baru sekolahnya akan berubah secara otomatis dalam berdigitalisasi.

Ada beberapa teman guru yang menarasikan "Sekolah saya sekolah kampung" maka dari itu saya bilang silahkan upayakan sebisa mungkin go digitalisasi sekolah agar banyak orang tahu bahwa sekolah desa juga punya hal unik yang tidak dimiliki sekolah kota. Karena secara otomatis akan go publik kan? Dan saya rasa tidak ada hal yang mustahil untuk dicoba dalam kebaikan.

Menurut saya pribadi kedepan sekolah maju bukan hanya punya gedung dan fasilitas yang lengkap namun juga akan dilihat apakah sekolah dan guru didalamnya sudah menjamah Duni digital dengan baik. Mengapa demikian? karena murid kita sebagai pusat pembelajaran kita sudah terbiasa dalam dunia digital ini.

Guru disini akan menjadi fasilitator yang handal dan bisa mengarahkan muridnya dalam aktivitas digital, namun tetap berporos pada adab yang mulia. Belajar yang menyenangkan dan inovasi pembelajaran akan tumbuh dari kombinasi dan kolaborasi antara digitalisasi hingga pembelajaran konvensional sekalipun.

Yuk para Guru-guru Indonesia teruslah berkembang dan gunakan kemapuan "Iritabilita" anda dengan baik, Insyaallah apapun zaman dan kondisinya kita pasti bisa menggunakan semua "Source" yang kita miliki.

Bismillah, Fastabiqul Khairat!


Video lengkapnya :




Komentar

Postingan Populer