Jalan yang ku pilih menjadi ?




saya seorang guru honorer masih baru mengabdi selama 6 tahun mulai pertama mengajar pada tahun 2011 :)
selama mengajar banyak cerita unik yang membuat saya semakin tidak bosan-bosanya tetab setia didunia pendidikan ini.
1 cerita yang saya akan ceritakan ini menjadi salah satu yang ter unik

cerita ini dimulai semenjak saya sudah berkeluarga dan tinggal dengan mertua.
setelah kesibukan mengajar atau lagi libur saya sempatkan untuk membantu pekerjaan mertua mengantarkan barang-barang rumah tangga ke pasar-pasar tradisional disore hari hingga senja tiba atau bahkan malam hari :) , senang rasanya bisa membantu dengan kondisi suasana yang berbeda dengan sekolah seolah menjadi obat titik kebosanan yang mulai berada didepan langkah terjal untuk jadi guru dengan upah yang semestinya dan sepantasnya.

kebetulan salah satu pasar tradisional yang biasa kami kirim barang ternyata berdekatan dengan salah satu sekolah yang saya ampu untuk mengajar, sedikit canggung awalnya hawatir ketemu murid atau pesertadidik dengan tampilan celana pendek dan kaos dengan cucuran keringat dibadan yang kesanya kotor dan kumuh, meski dalam hati sangat berbeda karena senangnya membantu mertua dan dipercaya untuk mengirim barang-barang. singkat cerita ketika saya mengatar barang kesalah satu toko dipinggir jalan ada siswa yang melihat saya dengan memalingkan wajah seolah acuh dan pura-pura tidak tau kalau itu gurunya :). sebenernya saya santai saja menanggapinya "ah saya kan lagi nguli ceritanya! wajar anak-anak didik saya kaget atau canggung dengan tampilan saya yang lusuh kucel hanya pakek sendal jepit dan celana pendek plus kaos kotor, biasanya rapi pakek sepatu pantofelan" sahut saya dalam hati sambil ngangkut piring dan wajan :)
sempet ngelus dada rasanya tiap saat banyak murid yang tambah masa bodo melihat gurunya memiliki pekerjaan ganda. atau mungkin mereka menilai guru hanya waktu didalam kelas atau ketika mengajar saja..setelah itu ya udah ya sudah :)
padahal saya selalu menganggap guru apapun itu tetab guru saya sampai kapanpun.

setelah saya punya pemikiran seperti itu, akhirnya saya diberikan pembelajaran yang manis oleh alloh. apakah itu?
ya melalui murid saya, selama ini ada beberpa murid yang setidaknya sudah memberikan senyum ketika bertemu saya dengan kondisi yang berbeda ini dan ada juga yang menyapa atau say hi... dan yang luar biasa ada siswa yang bahkan meski saya lagi ngangkut barang dan keringetan dekil model kuli pasar pasti tanganpun kotor mereka teteb dengan spontan saliman cium tangan meski saya sudah bilang jangan tangan bapak kotor.. tak apalah pak kata meraka :)
beberapa mata orang-orang di pasar tertuju......pada kami.
mungki mereka berfikir kok ada siswa SMP saliman cium tangan ke kuli angkut ya?
hingga penjaga toko bertanya... karena penasaran banget mungkin...
tadi anak SMP kok salaman ke kamu? kamu pamanya atau kerabatnya? dalam hati untung gak disangka kakeknya wkwkwkwkw...
dalam hati saya jawab apa y? emmm.. y ..y
akhirnya..saya jawab.,,,
saya guru mereka :) sambil menurukan barang pesanan toko tersebut.

inilah titik yang selalu menyemangati saya ketika saya sudah bosan dengan pendidikan :( ketika saya mengingat pelajaran ini saya kembali segar berambisi untuk terus maju :) terus mengajar dan menjadi lebih baik lagi untuk terus menginspirasi murid saya dengan hal yang baik.
terimkasih ya alloh atas semua nikmatmu.. kadang saya melupakannya dan seolah tak tau.. dari banyak perantaramu, kau kirim muridku
terimkasih muridku, aku banyak belajar hal yang baru dari kalian..
terimkasih istriku Riema Hasan selalu mendukungku untuk tetab jadi guru
:) mari berusaha ajarkan yang baik, lakukan yang baik dengan cara yang baik

#semangatbelajar
#semangatmengajar

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer