Tata Surya

 


Bumi hanyalah sebagain kecil anggota dari sistem tata surya. Sistem tata surya kita bertajuk Milky Way Galaxy atau Galaksi Bima Sakti.

Tata surya kita terdiri dari matahari, planet, komet, serta meteorit. Mengutip dari Live Science, matahari merupakan pusat dari Galaksi Bima Sakti.

Planet-planet, komet, dan meteorit tertarik pada gravitasi matahari dan mengorbit mengelilingi matahari.



 

Terbentuknya tata surya

Ada banyak teori tentang terbentuknya sistem tata surya kita. Namun demikian, ada satu teori yang paling dipercaya sebagai asal mula terbentuknya Galaksi Bima Sakti.

Teori tersebut adalah teori kabut atau nebula. Teori nebula, bersumber dari Encyclopedia Britannica, menyebutkan tata surya terbentuk dari sebuah kabut atau nebula.

Dari kabut tersebut kemudian terbentuk gumpalan besar yang kemudian menjadi matahari. Planet-planet juga terbentuk dari cara yang sama.

Planet di dalam tata surya

Planet merupakan salah satu bagian dari sistem tata surya. Di dalam Galaksi Bima Sakti, terdapat 8 planet yang mengitari matahari.

Berikut delapan planet yang ada di Galaksi Bima Sakti:

 

Merkurius 

Merkurius berada sangat dekat dengan Matahari. Jaraknya hanya 57,9 juta km. Jika kita berada di Merkurius, Matahari terlihat tiga kali lebih besar dibanding yang kita lihat di Bumi. Karena dekat, Merkurius juga paling cepat menyelesaikan putaran orbitnya mengelilingi Matahari. Bahkan nama Merkurius diperoleh dari nama Dewa Pembawa Pesan bangsa Romawi yang memiliki topi dan sepatu bersayap. Seberapa cepat Merkurius menglilingi Matahari? Kalau Bumi butuh waktu 365 hari, maka Merkurius hanya butuh 88 hari Bumi untuk mengelilingi Matahari. Dengan demikian, satu tahun di Merkurius itu hanya 88 hari atau kurang dari 3 bulan di Bumi!


Kalau satu tahun di Merkurius jauh lebih cepat dari satu tahun di Bumi, maka satu hari Merkurius justru jauh lebih lama dari Bumi. Ini karena Merkurius butuh 59 hari untuk mengitari porosnya. Jadi, setiap 3 kali Merkurius berputar pada sumbunya, planet ini sudah 2 kali mengelilingi Matahari. Singkatnya, setiap 3 hari di Merkurius, 2 tahun telah terlewati.

Merkurius berada sangat dekat dengan Matahari. Jaraknya hanya 57,9 juta km. Jika kita berada di Merkurius, Matahari terlihat tiga kali lebih besar dibanding yang kita lihat di Bumi. Karena dekat, Merkurius juga paling cepat menyelesaikan putaran orbitnya mengelilingi Matahari. Bahkan nama Merkurius diperoleh dari nama Dewa Pembawa Pesan bangsa Romawi yang memiliki topi dan sepatu bersayap. Seberapa cepat Merkurius menglilingi Matahari? Kalau Bumi butuh waktu 365 hari, maka Merkurius hanya butuh 88 hari Bumi untuk mengelilingi Matahari. Dengan demikian, satu tahun di Merkurius itu hanya 88 hari atau kurang dari 3 bulan di Bumi!



Kalau satu tahun di Merkurius jauh lebih cepat dari satu tahun di Bumi, maka satu hari Merkurius justru jauh lebih lama dari Bumi. Ini karena Merkurius butuh 59 hari untuk mengitari porosnya. Jadi, setiap 3 kali Merkurius berputar pada sumbunya, planet ini sudah 2 kali mengelilingi Matahari. Singkatnya, setiap 3 hari di Merkurius, 2 tahun telah terlewati.

Tampak menyenangkan karena bisa merayakan tahun baru dengan cepat. Tapi jangan berharap untuk bisa bertahan di Merkurius. Seandainya kita bisa ke Merkurius, kita bisa terpanggang saat siang hari dan membeku ketika malam tiba. Temperaturnya memang ekstrim. Saat siang, suhunya bisa mencapai 430 ºC dan ketika malam tiba, suhunya langsung turun jadi -180 ºC!

 

Atmosfer Merkurius

Malam hari di Merkurius sangat dingin karena hampir tidak ada atmosfer yang bisa menyimpan panas dan membuat permukaan planet tetap hangat. Merkurius memang beda dari Venus ataupun Bumi yang atmosfernya tebal.  Planet Merkurius ukurannya 1/3 ukuran Bumi, dengan diameter 4879 km dan massa 330 miliar triliun kg atau 330.104.000.000.000.000.000.000 kg.

Meskipun tampaknya untuk kita massanya sangat besar, tapi sebenarnya untuk ukuran planet, Merkurius selain kecil, massanya juga kecil. Jika demikian, gravitasinya juga lemah sehingga Merkurius tidak bisa menahan atmosfer seperti Bumi. Karena itu, atmosfer Merkurius sangat tipis dan tenggang.



Gravitasi yang lemah membuat atmosfer Merkurius dengan mudah tersapu angin Matahari yang sangat kencang. Meskipun tidak bertahan lama karena diterpa angin Matahari, selalu ada beragam gas yang menggantikan atmosfer yang telah hilang itu. Atmosfer baru tersebut berasal dari partikel gas angin Matahari yang terperangkap gravitasi Merkurius, maupun dari peluruhan radioaktif dan meteorit yang menghantam permukaan planet.

Selain atmosfer yang tidak bisa bertahan lama di Merkurius, planet ini juga tidak punya satelit. Penyebabnya lagi-lagi, gravitasi Matahari membuat benda apapun yang mengelilingi Merkurius tidak akan stabil.



Kawah dan Lapisan Merkurius

Permukaan Merkurius memiliki kemiripan dengan Bulan. Ada banyak kawah yang menutupi permukaan planet tersebut. Kawah terbentuk dari tabrakan meteorit ketika Merkurius masih muda, sekitar 4 miliar tahun lalu. Ukuran kawah yang terbentuk juga beragam dari kawah kecil seukuran mangkuk sampai kawah yang ukurannya setengah diameter Merkurius. Nama kawah besar ini Cekungan Caloris yang terbentuk dari tabrakan meteorit berukuran sekitar 100 km.




Kawah di Merkurius tetap ada sampai sekarang tanpa mengalami perubahan karena tidak pernah ada erosi oleh cuaca. Tidak ada cuaca di Merkurius, dan ini karena planet tersebut tidak punya atmosfer. Jadi jangan berharap ada angin, hujan, apalagi badai.

Meskipun kecil, Merkurius merupakan planet dengan kerapatan tinggi kedua di Tata Surya setelah Bumi. Kerapatan planet yang disusun oleh batuan ini adalah 5.427 g/cm2. Jika ditilik dari ukurannya yang kecil dan kepadatan yang cukup tinggi, maka Merkurius memiliki inti besi yang besar dengan ukuran sekitar 4000 km. Inti besi ini terbagi dua yakni inti dalam yang padat, dan inti luar yang cair.

Di luar inti besi, terdapat selubung silikat setebal 500–700 km. Menariknya,  ketika Merkurius masih muda, lapisan silikat tersebut berwujud cair dan merupakan sumber letusan atau erupsi vulkanik.  Akan tetapi, selubung silikat tersebut sudah mendingin dan memadat, dan tentu saja aktivitas vulaknik juga sudah berakhir sejak 3,5 miliar tahun lalu. Di atas selubung silikat, ada permukaan batuan setebal 35 km. Di kutub-kutub Merkurius, terdapat air es abadi karena lokasi es ini tidak pernah menerima cahaya Matahari.

Kunjungan ke Merkurius

Untuk mempelajari Merkurius lebih dekat, para astronom mengirim misi Mariner 10 yang “mengunjungi” Merkurius sebanyak 3 kali pada tahun 1974 dan 1975 ketika melakukan terbang lintas. Foto pertama yang dihasilkan memperlihatkan permukaan Merkurius yang dipenuhi kawah. Mirip Bulan tapi lebih besar dari satelit Bumi itu.

Misi kedua ke Merkurius yang diberi nama MESSENGER, diluncurkan tahun 2004 dan mulai mengorbit Merkurius pada tahun 2011. MESSENGER berhasil mempelajari Merkurius dari dekat dan melakukan pemetaan permukaan planet. Foto-foto yang sangat tajam berhasil diambil oleh MESSENGER. Misi ketiga ke Merkurius adalah BepiColombo yang diluncurkan tahun 2018 dan baru akan tiba di Merkurius tahun 2025.

Meskipun kita tidak bisa mengunjungi Merkurius, kita masih bisa mengamati planet ini dari Bumi. Merkurius bisa ditemukan sebelum fajar menyingsing ataupun setelah Matahari terbenam. Jika kamu tinggal di area yang arah timur dan baratnya tidak terhalang gedung-gedung pencakar langit ataupun pohon-pohon tinggi, kamu bisa menemukan Merkurius!

 

Venus

Venus merupakan nama dari Dewi Cinta bangsa Roma. Planet ini meruapkan planet kedua yang dekat dengan matahari. Suhu planet Venus bisa mencapai 471 derajat Celcius saat siang hari. Ukuran venus sedikit lebih kecil dibandingkan dengan Bumi.


Bintang Fajar & Senja

Tapi, planet ini sangat terang jika dilihat dari Bumi. Kita bisa melihatnya sebelum Matahari terbit atau setelah Matahari terbenam. Inilah planet yang diberi julukan Bintang Fajar, Bintang Timur, Bintang Senja, maupun Bintang Barat.

Venus bukan bintang. Tapi, pengamat langit jaman dahulu meihat Venus sebagai bintang paling terang di langit. Tentu saja para pengamat kemudian menyadari bahwa Venus adalah bintang pengembara yang posisinya berubah dengan cepat terhadap bintang lainnya. Venus bergerak dari timur sebelum fajar dan dengan cepat sudah tampak di sore hari setelah Matahari terbenam. Selain itu Venus juga tidak berkelap kelip seperti bintang lainnya.



Selain Venus, Merkurius juga punya kebiasaan yang sama. Kedua planet sama-sama tampak sebelum fajar dan saat senja, tidak pernah sampai tengah malam. Ini karena Merkurius dan Venus adalah planet dalam sehingga keduanya tampak seperti mengikuti Matahari. Pada zaman dahulu, Venus punya dua nama. Phosporus ketika Venus tampak di pagi hari, dan Hesperus saat muncul di sore hari. Baru pada tahun 5 SM, Pythagoras memperlihatkan kalau Phosporus dan Hesperus adalah objek yang sama. Di Indonesia, Venus dikenal sebagai Bintang Kejora atau Bintang Timur, bintang yang biasanya terbit dini hari sebelum fajar menyingsing.

 

Tentang Venus

Venus tak cuma menarik karena bisa diamati dengan mudah di langit. Planet Venus adalah planet kedua dari Matahari yang juga tetangga Bumi. Tak hanya jadi tetangga, Venus juga memiliki kemiripan dengan Bumi yang membuatnya dijuluki saudara kembar Bumi.

Planet Venus memang punya kemiripan dengan Bumi. Ukuran, massa, maupun materi yang membentuk Venus dan Bumi hampir sama. Diameter atau garis tengah planet Venus 12.104 km atau 650 km lebih kecil dari Bumi. Buat kita 650 km mungkin sangat besar. Tapi, untuk astronomi, 650 km itu justru termasuk kecil. Sebagai pembanding, garis tengah Matahari itu sama dengan 109 Bumi atau 115 planet Venus yang dijejerkan. Dan masih banyak bintang yang lebih besar dari Matahari.



Massa Venus juga hampir sama yakni 82% massa Bumi atau 4.868.000.000.000.000.000.000.000 kg atau dibaca 4,868 triliun triliun. Selain itu kedua planet sama-sama disusun oleh batuan. Karena massanya lebih kecil dari Bumi, gravitasi di Venus juga lebih kecil, yakni 8,87 m/s atau sekitar 91% gravitasi Bumi. Jika berat di Bumi 100 kg, maka di Venus, berat tersebut menjadi 91 kg.

Akan tetapi, berada di Venus kita akan melalui hari yang sangat panjang. Bahkan sebelum satu hari berakhir satu tahun sudah terlewati. Waktu yang dibutuhkan Venus untuk mengelilingi Matahari lebih cepat dibanding kecepatan rotasinya. Venus hanya butuh 224,7 hari untuk mengelilingi Matahari dan 243 hari untuk berputar pada sumbunya. Arah rotasi Venus berlawanan dengan Bumi dan planet lainnya di Tata Surya, karena diduga, Venus pernah ditabrak asteroid besar. Selain itu, Venus tidak memiliki satelit yang mengelilinginya.

 

Atmosfer & Struktur Venus

Meski disebut saudara kembar Bumi, Venus tidak bisa dihuni. Si bintang kejora ini sangat panas! Bahkan lebih panas dari Merkurius. Jika kita berada di permukaan Venus, temperaturnya 464º C. Pada suhu sepanas itu, timah pun bisa meleleh.

Venus sangat panas karena atmosfernya tebal dan mengandung karbon dioksida. Di Venus, ada awan buram dari asam yang memantulkan sebagian besar cahaya Matahari. Karena berada lebih dekat ke Matahari, cahaya Matahari yang diterima Venus lebih banyak dari Bumi. Karena itu, meskipun sebagian besar cahaya dipantulkan, masih ada yang sampai ke permukaan.

Cahaya Matahari yang sampai ke permukaan pada siang hari berfungsi untuk menghangatkan planet. Ketika malam tiba, seharusnya permukaan jadi dingin karena panas dipancarkan kembali ke luar angkasa. Tapi, hal itu tidak terjadi. Karbon dioksida di atmosfer justru menangkap dan memenjarakan sebagian besar panas yang memanaskan planet. Karena peristiwa ini terus terjadi, tentu semakin banyak panas yang terperangkap di atmosfer dan membuat Venus jadi sangat panas. Peristiwa ini dikenal sebagai efek rumah kaca.

Sama seperti Bumi, Venus adalah planet batuan. Komposisinya juga mirip Bumi. Lapisan terluar Venus adalah kerak silikat dan di dalamnya ada selubung batuan. Di bawah selubung batuan terdapat inti padat yang disusun oleh besi dan nikel. Permukaan Venus juga agak mirip Bumi. Ada gunung, lembah, dataran tinggi, juga gunung api. Di venus ada sungai lava cair dan lebih dari 1600 gunung api.

 

Kunjungan Ke Bintang Kejora

Untuk memelajari Venus dari dekat, para astronom dari berbagai negara seperti Uni Soviet, Amerika, Uni Eropa, dan Jepang, mengirimkan wahana antariksa ke Venus. Ada yang sekedar terbang lintas atau lewat sambil mengambil data Venus, ada juga yang mengorbit dan bahkan mendarat. Dari seluruh misi yang diluncurkan tercatat ada 16 misi yang mengalami kegagalan total dan 4 misi yang mengalami kegagalan sebagian atau sekedar mengalami kerusakan instrumen setelah tiba di Venus.

 

Wahana antariksa pertama yang berhasil mendarat di Venus adalah Venera 8, pada tahun 1972. Sebelumnya ada Venera 7 yang juga didaratkan di Venus, akan tetapi wahana ini mengalami kegagalan sebagian. Foto permukaan Venus yang pertama baru diperoleh setelah wahana pendarat dari Venera 9 berhasil mendarat di Venus pada tahun 1975. Permukaan Venus berhasil dibuat petanya setelah Wahana Magellan yang ditugaskan untuk mengelilingi Venus tiba pada tahun 1970. Wahana Magellan membuat peta permukaan Venus menggunakan radar.

 

Beberapa misi yang sempat melintasi Venus ataupun mengorbit planet ini adalah Galileo saat menuju Jupiter, Cassini yang sedang menuju Saturnus, maupun MESSENGER dalam perjalanan ke Merkurius. Selain itu ada Venus Express dan IKAROS yang sudah selesai bertugas. Yang masih terus mengorbit atau mengelilingi Venus adalah Wahana Akatsuki. Misi lain ke Venus juga sedang dirancang oleh berbagai negara untuk diluncurkan antara tahun 2012 – 2039.

Berburu Bintang Kejora

Untuk mengamati Venus, kamu bisa mencarinya di arah Timur sebelum fajar menyingsing atau di barat setelah Matahari terbenam. Venus gampang dicari karena sangat terang di langit. Planet Venus juga punya fase seperti Bulan, karena Venus adalah planet dalam. Karena itu kita bisa melihat Venus saat purnama maupun saat sabit. Untuk mengetahui kapan Venus bisa diamati, baca juga seri Fenomena Langit setiap bulan di langitselatan yang membahas apa saja yang bisa diamati.

 

Bumi

Planet Bumi adalah satu-satunya planet yang kita ketahui memiliki kehidupan. Sampai saat ini, belum ditemukan planet lain yang mendukung kehidupan di Tata Surya maupun di bintang lain.

Agak berbeda dari planet lain di Tata Surya, nama Bumi tidak berasal dari nama dewa Yunani ataupun Romawi. Bumi atau Earth (bahasa inggris), berasal dari bahasa Jerman kuno, Erde, dan bahasa Inggris kuno Eorthe, yang berarti tanah. Sementara itu, Bumi justru berasal dari bahasa sansekerta Bhumi yang juga berarti tanah.



Bumi adalah tempat kita berpijak dan rumah bagi makhluk hidup. Tentunya makhluk hidup yang kita kenal seperti manusia, hewan, tumbuhan, jamur, mikroorganisme. Dari Bumi inilah manusia mencoba mempelajari benda-benda langit yang dilihatnya. Sehingga akhirnya kita pun mengetahui bahwa Bumi adalah salah satu planet yang mengelilingi Tata Surya.

Bumi Yang Hangat

Bumi memang unik. Planet ketiga dari Tata Surya ini merupakan planet terbesar kelima dalam sistem yang mengelilingi Matahari. Di antara semua planet, Bumi memang memiliki kemiripan dengan Venus sehingga sering dianggap dua planet kembar. Tapi ukuran Bumi sedikit lebih besar dari Venus yakni 12.756 km dengan massa 5.972.000.000.000.000.000.000.000 kg (5,9 triliun triliun).



Meskipun Bumi memiliki kemiripan dengan Venus dan dianggap kembar, tetap saja ada perbedaan. Bumi merupakan planet yang punya kehidupan. Bahkan sampai saat ini belum ada planet lain di Tata Surya maupun di bintang lain yang memiliki kehidupan seperti di Bumi.

Kehidupan di Bumi bisa terbentuk dan bertahan, karena Bumi punya air dalam wujud cair. Diperkirakan, 71% permukaan Bumi adalah lautan sedangkan daratan hanya 29%. Dari seluruh air yang ada di Bumi, 97% adalah air asin dan hanya ada 3% air tawar.



Bumi bisa punya lautan karena planet yang juga rumah kita ini berada pada jarak yang ideal dari Matahari. Bumi berada pada jarak 150.000.000 km dari Matahari. Pada jarak tersebut, temperatur permukaannya cukup hangat yakni 14ºC sehingga air di permukaan Bumi bisa tetap cair. Seandainya Bumi terlalu dekat dengan matahari, maka air bisa menguap sedangkan kalau terlalu jauh, air justru membeku jadi es.

Meskipun temperatur permukaan Bumi 14ºC, secara umum temperatur di Bumi bervariasi, dari – 90ºC — 70ºC. Dari catatan pemantauan temperatur di Bumi, area terpanas adalah Gurun Lut di Iran dengan temperatur 70,7ºC dan yang paling dingin di Dataran Tinggi Antartika, tepatnya di lokasi stasiun Vostok dengan temperatur -89,2ºC.

Ketika Bumi Berputar

Sama seperti planet lainnya, Bumi juga berotasi pada porosnya sekaligus juga bergerak mengelilingi Matahari. Ketika Bumi berputar pada porosnya, kita bisa merasakan efeknya, yakni terjadinya siang dan malam. Ketika Bumi berputar, sisi permukaan Bumi yang berhadapan dengan Matahari akan menerima cahaya sedangkan sisi yang tidak berhadapan dengan Matahari, tidak menerima cahaya dan mengalami kegelapan. Bagian permukaan Bumi yang menerima cahaya inilah yang mengalami siang, sedangkan daerah yang gelap mengalami malam.

Seharusnya, malam hari di Bumi itu gelap gulita. Akan tetapi, Bumi punya satelit bernama Bulan yang memantulkan cahaya Matahari sehingga malam pun masih cukup terang. Bulan adalah satu-satunya satelit pengiring Bumi. Kehadiran Bulan juga sangat membantu Bumi dalam mengatur kestabilan iklim di Bumi.

Tak cuma itu. Poros Bumi tidak tegak lurus melainkan miring 23,5º. Kemiringan tersebut berpengaruh pada perubahan musim di Bumi (musim panas, dingin, gugur dan semi). Karena sumbu yang miring dan Bumi juga berputar mengelilingi Matahari, ada kalanya kutub Utara lebih dekat ke Matahari dan lebih banyak menerima cahaya Matahari, dan sebaliknya.

Selain siang malam dan pergantian musim, rotasi dan revolusi Bumi juga menjadi penentu waktu di Bumi. Waktu yang dibutuhkan Bumi untuk berputar pada porosnya inilah yang didefinisikan sebagai satu hari, sedangkan waktu untuk mengitari Matahari didefinisikan sebagai satu tahun.

Waktu yang dibutuhkan Bumi untuk berputar pada sumbunya tidak tepat 24 jam melainkan 23 jam 56 menit 4 detik. Perbedaan waktu rotasi selama hampir 4 menit ini terjadi karena selain berputar pada sumbunya, Bumi juga mengelilingi Matahari. Karena itu, patokan yang digunakan untuk penentuan hari adalah waktu yang dibutuhkan Matahari untuk kembali ke posisi yang sama. Supaya Matahari kembali ke titik yang sama maka dalam setiap satu putaran, Bumi harus menambah 1 derajat agar Matahari kembali pada posisi yang sama. Itu satu hari.

Untuk menyelesaikan satu putaran mengelilingi Matahari, planet Bumi berputar pada porosnya sebanyak 366,25 kali atau selama 365,25 hari untuk mengelilingi Matahari. Tapi, satu tahun yang kita kenal adalah 365 hari.

Jadi, jika satu tahun 365,25 hari tentu membingungkan untuk pergantian tahun. Maka disepakati satu tahun “hanya” 365 hari dan sisa 1/4 hari digabungkan dengan sisa 1/4 hari tahun-tahun berikutnya. Akibatnya, setiap 4 tahun, ada penambahan satu hari menjadi 366 hari. Tahun tersebut dikenal sebagai tahun kabisat.

 

Struktur & Atmosfer Bumi

Sama halnya seperti Merkurius, dan Venus, Bumi adalah planet yang disusun oleh batuan. Bahkan, Bumi adalah planet batuan terbesar di antara 4 planet batuan di Tata Surya.

Bumi termasuk planet yang berlimpah dengan air dan permukaannya selalu mengalami perubahan sejak terbentuk 4,6 miliar tahun lalu. Perubahan itu terjadi akibat erosi maupun aktivitas tektonik seperti gempa bumi.

Sama seperti planet lainnya, Bumi juga bentuknya bulat meskipun tidak bulat sempurna. Bumi berbentuk bulat pipih dengan area khatulistiwa agak gendut atau menonjol. Jadi, diameter daerah khatulistiwa lebih besar sekitar 43 km dibanding diameter yang diukur dari kutub ke kutub.

Di dalam Bumi atau lebih tepatnya di bawah permukaan Bumi, ada beberapa lapisan sampai ke inti Bumi. Lapisan terluar yang jadi permukaan tempat kita berpijak adalah kerak batuan yang temperaturnya “cuma’ 22ºC. Akan tetapi, jika kita bisa masuk ke dalam Bumi, maka lapisan di bawah permukaan ini akan semakin panas.

Di bawah kerak batuan, ada mantel yang disusun oleh campuran beragam batuan cair dan mineral yang didominasi oleh silikat. Unsur lainnya yang membentuk lapisan ini adalah besi, oksigen, magnesium, dan alumunium.  Pada lapisan inilah terjadi pergerakan lempeng tektonik yang bisa menyebabkan terjadinya gempa saat saling bertabrakan. Mantel batuan panas ini temperaturnya sekitar 3000ºC dengan ketebalan 2900 km! Mantel Bumi terbagi dua yakni mantel atas yang disusun oleh campuran batuan cair sedangkan mantel bawah merupakan batuan padat.

Semakin ke inti, maka semakin panas. Di bawah mantel batuan ada inti luar cair dengan suhu 4400ºC. Inti luar cair ini disusun dari perpaduan besi, nikel, belerang, dan oksigen. Lapisan paling dalam adalah inti dalam berupa bola logam padat yang disusun oleh paduan besi dan nikel. Temperaturnya, 5400ºC!

Bumi juga punya lapisan gas yang cukup tebal yang kita kenal sebagai atmosfer. Lapisan atmosfer Bumi kaya dengan gas nitrogen dan oksigen. Jika di Venus kehadiran atmosfer karbon dioksida membuat planet tersebut jadi sangat panas, atmosfer Bumi justru memegang peran penting untuk menjaga temperatur permukaan tetap hangat. Selain itu, atmosfer juga berfungsi sebagai perisai yang melindungi Bumi dari meteoroid.

 

Tanpa atmosfer, laut membeku dan kehidupan pun tak pernah bisa bertahan.

 

Bumi Dari Antariksa

Kalau kita keluar dan melihat ke langit, kita bisa melihat planet-planet lain. Ada yang bisa dilihat dengan mata telanjang seperti Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus, ada pula yang membutuhkan teleskop seperti Uranus dan Neptunus.

Tapi bagaimana dengan penampakan Bumi? Mirip dengan ketika kita melihat planet lain yang hanya tampak sebagai titik terang di langit malam, Bumi pun tampak seperti titik redup di langit. Untuk memuaskan keingintahuan kita, kami tampilkan beberapa foto Bumi yang dipotret oleh Wahana Antariksa yang sedang menjelajah Tata Surya.

Foto bumi diambil oleh Lunar Orbiter 1 yang memperlihatkan Bumi terbit dilihat dari Bulan. Foto hitam putih ini menjadi saksi sejarah untuk pertama kalinya kita bisa melihat bentuk Bumi dari jauh. Foto Bumi terbit berwarna baru dipotret pada tahun 1968 oleh astronaut William Anders dalam misi Apollo 8. Dan foto Bumi, si Kelereng Biru yang terkenal dipotret pada tahun 1972 saat misi Apollo 17.

Foto Bumi dari jarak terjauh sampai saat ini dipotret oleh Wahana Voyager 1 pada tahun 1990 dari jarak 6 miliar km atau lebih jauh dari Neptunus. Bumi tampak seperti titik biru pucat, dan dari foto inilah julukan Bumi, Si Titik Biru Pucat, diberikan oleh Carl Sagan.

 

 

 

Mars



Mars adalah planet keempat dari matahari. Planet ini juga disebut sebagai Planet Merah. Kandungan debu pasir yang banyak, membuat Mars terlihat kemerahan. Suhu planet Mars rata-rata sebesar 60 derajat Celcius. Di planet ini terdapat sebuah gunung berapi terbesar di tata surya, Olympus Mons.

Mars. Si planet merah yang jadi target manusia untuk mencari jejak kehidupan lain di luar Bumi. Bukan itu saja. Planet Mars juga digadang-gadang bisa menjadi lokasi hunian di masa depan.

 Tentu saja bukan dalam waktu yang sangat dekat. Mars bisa diamati dengan mata tanpa alat. Akan tetapi, pada tahun 1610, untuk pertama kalinya Mars diamati dengan teleskop oleh Galileo. Pengamat di Bumi bisa melihat kehadiran Mars di langit malam sebagai titik merah terang. Warna merah tersebut diasosiasikan dengan darah sehingga planet ini diberi nama Mars, dewa perang sekaligus penjaga pertanian bagi bangsa Romawi.



Tentang Mars

Di Tata Surya, Mars adalah planet keempat dari Matahari. Jika dilihat sekilas, planet tetangga ini mirip Bumi. Mars punya gunung, gunung berapi, ngarai, es di kutub, juga langit merah muda atau merah kala Matahari terbit dan terbenam yang berubah menjadi coklat kekuningan di siang hari.

Planet ini lebih kecil dari Bumi dengan diameter 6.792 km atau 53% ukuran Bumi. Dengan kata lain, Mars ini hanya setengah ukuran Bumi. Tapi, karena Mars merupakan planet gurun tanpa air, luas daratannya hampir sama dengan daratan di Bumi. Perlu diingat bahwa 2/3 Bumi diisi oleh lautan.

Massa Mars juga lebih kecil dari Bumi. Hanya 639.000.000.000.000.000.000.000 kg atau 639 miliar triliun atau 6,39×1023 kg. Karena massa Mars lebih kecil dari Bumi, gravitasinya juga lebih kecil hanya 3,7 m/det2 atau 0,37 kali gravitasi Bumi. Itu artinya, kita bisa melompat 3 kali lebih tinggi di Mars karena gravitasinya yang lemah.

Mars berada pada jarak 227,9 juta km atau 1,5 AU. Akan tetapi, seperti planet lainnya, orbit Mars juga bukan lingkaran melainkan elips yang lonjong. Karena itu, ada kalanya Mars berada pada titik terdekat dengan Matahari yakni 206,6 juta km dan titik terjauh pada jarak 248,2 juta km.

Seandainya kita bisa mengunjungi Mars, satu hari di Mars hanya sedikit lebih lama dari Bumi. Planet ini butuh 24 jam 27 menit untuk menyelesaikan satu kali putaran orbit. Tapi, satu tahun di Mars hampir 2 tahun di Bumi karena Mars butuh waktu 687 hari untuk mengelilingi Matahari.

Mars juga punya 4 musim seperti di Bumi karena sumbu rotasinya yang miring 25º. Karena satu tahun di Mars hampir 2 tahun di Bumi, maka musim di Mars juga hampir dua kali lebih lama dibanding panjang satu musim di Bumi. Selain itu, orbit Mars yang lonjong juga berpengaruh pada panjang musim dan musim dingin di belahan selatan lebih lama dan lebih ekstrim dibanding musim dingin di belahan utara.

Saking dinginnya, ketika musim dingin di belahan utara, suhu Mars bisa mencapai -125º C. Tapi suhu rata-rata di Mars memang cukup dingin hanya -60º C. Bahkan musim panas di area ekuator Mars hanya mencapai 20º C dan turun sampai -73º Celsius saat malam.



Sama seperti Bumi. Mars juga punya satelit. Tak cuma satu, Mars dikelilingi oleh dua bulan yang diberi nama Phobos dan Deimos. Kedua bulan ini bentuknya tidak bulat seperti Bulan, melainkan tidak beraturan. Karena itu, para astronom menduga kalau Phobos dan Deimos merupakan asteroid yang tertangkap oleh medan gravitasi Mars.

Phobos dan Deimos berada pada jarak 9.377 km dan 23.460 km. Pada jarak yang sangat dekat dengan Mars, dalam waktu 50 juta tahun, Phobos diperkirakan akan menabrak Mars atau malah hancur berkeping-keping membentuk cincin di sekeliling Mars.

Atmosfer & Struktur Mars

Mars. Planet ini merupakan planet batuan atau planet kebumian yang tersusun oleh kerak batuan di sisi terluar dengan ketebalan antara 10 – 50 km. Di bawah kerak, ada mantel silikat dengan ketebalan antara 1240 – 1880 km, dan inti besi dengan jejari 1500 – 2100 km.

Mars bukan tempat yang nyaman untuk dihuni. Mars yang kita kenal sekarang adalah planet kering tanpa air di permukaan yang jadi syarat penting bagi tumbuh kembang kehidupan yang kita kenal di Bumi. Tidak ada atmosfer tebal yang melindungi permukaan planet dari paparan radiasi sinar Matahari yang cukup tinggi.

Tapi, Mars di masa lalu berbeda dengan kondisinya saat ini.

Planet Mars terbentuk 4,5 miliar tahun lalu, berbarengan dengan pembentukkan Bumi dan planet lainnya. Setelah terbentuk, Mars mendingin dan memadat dengan cepat sehingga terbentuk kerak tebal. Pendinginan terjadi dari lapisan terluar ke bagian dalam.

Seiring dengan terbentuknya kerak di permukaan, inti Mars yang disusun oleh besi, nikel dan belerang, juga mengalami pendinginan. Akibatnya, aktivitas di inti yang membentuk medan magnetik terhenti dan Mars tidak memiliki medan magnetik yang kuat.

Terhentinya aktivitas pembentukan medan magnetik ini mengubah wajah Mars untuk selamanya.

Dulu ketika baru terbentuk, Mars belum setandus sekarang. Planet ini pernah melewati zaman basah dengan permukaan dialiri air dan ada atmosfer karbon dioksida yang tebal. Suhu Mars saat periode basah juga diduga cukup hangat. Kondisi yang cocok untuk evolusi kehidupan.

Akan tetapi, terhentinya pembentukan medan magnetik serta gravitasi Mars yang lemah, menyebabkan planet ini tidak mampu mempertahankan atmosfernya. Atmosfer yang pada awalnya tebal, disapu oleh angin Matahari dan pada akhirnya Mars pun berubah. Yang tersisa adalah atmosfer tipis yang didominasi gas karbondioksida, sejumlah kecil nitrogen, serta sangat sedikit argon, oksigen, dan uap air.

Tak hanya itu. Lautan yang diduga pernah menutupi permukaan Mars menguap. Mars memasuki periode kering yang menjadikan planet ini tandus dan berdebu. Yang tersisa adalah jejak endapan di sekitar sungai akibat banjir, palung sungai, serta garis pantai dari danau maupun lautan dangkal kuno yang pernah ada. Sementara itu, di kutub utara dan selatan Mars, air yang tersisa masih tersimpan dalam bentuk endapan es.

Pembentukan permukaan Mars dipengaruhi oleh aktivitas vulkanik yang terjadi di planet ini. Letusan gunung api tersebut memuntahkan lava dan air yang kemudian mengeras membentuk permukaan Mars saat ini. Gunung berapi tertinggi di Mars dan di Tata Surya adalah Mons Olimpus yang berada di dataran tinggi vulkanis Tharsis. Dataran tinggi Tharsis ini diduga terbentuk akibat aktivitas tektonik Mars.

Meskipun tidak memiliki lempeng tektonik seperti di Bumi, aktivitas tektonik tetap terjadi oleh materi panas yang muncul dari bawah tanah ke permukaan. Selain menghasilkan dataran tinggi seperti Tharsis, aktivitas tektonik di Mars juga menghasilkan retakan dan celah seperti yang ditemukan pada lembah Valles Marines.

Mars kini hanyalah gurun kering, tandus, dan berdebu. Seandainya kita bisa ke Mars, ada masalah lain yang harus dihadapi. Ada badai debu yang bisa berlangsung selama satu minggu sampai berbulan-bulan lamanya. Badai debu ini bukan hanya terjadi di satu lokasi tapi di seluruh planet saat musim panas di belahan selatan Mars. Debu yang menutupi permukaan Mars ini mengandung besi yang ketika berinteraksi dengan oksigen menghasilkan karat berwarna merah. Contoh paling mudah adalah besi berkarat di Bumi. Inilah kenapa Mars tampak berwarna merah.

Saat ini berbagai wahana baik wahana pengorbit maupun robot pendarat dan probot penjelajah telah dan akan mengeksplorasi planet merah tersebut. Tujuannya selain untuk mencari bukti jejak kehidupan di Mars juga adalah untuk menilai apakah Mars laik huni atau layak terraforming. Yang dicari tentu saja jejak air dan materi organik serta bahan bahan yang dapat mendukung penghidupan manusia disana. Misi pendaratan di Mars, maupun misi untuk tinggal di Mars pernah dan telah direncanakan.

Akankah kita bisa hijrah ke Mars? Mungkin suatu hari kelak itu akan terjadi. Untuk saat ini mari kita tunggu cerita dari para pengorbit, pendarat, maupun penjelajah Mars.

 

Jupiter

Planet kelima dari matahari ini merupakan planet terbesar di tata surya. Jupiter terbentuk dari gumpalan gas, terutama helium dan hidrogen.  Jupiter memiliki banyak satelit yang mengitarinya.



Planet Yupiter beserta pengetahuan tentang astronomi dan geografi. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas planet yang paling besar di dalam Tata Surya kita.

Jika dilihat dalam urutan orbitnya, Planet Jupiter berada pada urutan kelima terdekat dari matahari. Berbicara mengenai planet raksasa ini, Yupiter memiliki massa seperseribu massa Matahari dan dua setengah kali massa dari semua planet di dalam Tata Surya.



 

Sejarah Planet Jupiter

Planet yang biasa disebut planet Jovian atau planet luar selain planet Yupiter adalah planet Uranus, planet Neptunus dan planet Saturnus. Planet Yupiter sudah benyak dikenal oleh ahli astronom sejak zaman kuno. Dan planet Yupiter ini sering dikaitkan dengan kepercayaan religius oleh banyak peradaban. Oleh karena itu, Bangsa Romawi menamai planet ini dari nama dewa Yupiter dalam mitologi Romawi.

 

Karakteristik Ciri Planet Jupiter

Dalam keadaan tertentu, kita bisa mengamati Yupiter dari Bumi. Ketika kita mengamati planet Yupiter kita bisa melihat kecerahannya mencapai -2,94, sehingga cukup terang dan bisa menghasilkan bayangan.

Planet Yupiter bisa dikatakan sebagai benda langit tercerah ketiga setelah Bulan dan Planet Venus. Tetapi, meskipun Planet mars mampu menyaingi kecerahan Yupiter pada keadaan tertentu, Planet raksasa ini tetap menempati posisi ketiga sebagai benda langit tercerah di Tata Surya.



Planet Yupiter terdiri dari sebagian besar unsur hidrogen dan helium. Seperempat massa Planet Yupiter merupakan hellium, meskipun jumlah helium hanya sepersepuluh komposisi Yupiter.

Selanjutnya kita akan mengkaji permukaan Planet Yupiter. Planet Yupiter memiliki inti yang kemungkinan adalah bebatuan padat dari unsur – unsur berat. Meskipun memiliki inti bebatuan, namun permukaan planet Yupiter tidak padat seperti planet – planet yang lainnya.

 

Satelit Alam Jupiter

Dalam foto yang saya kutip dan saya lihat dari ensiklopedia, Citra Planet Yupiter memiliki warna kecoklatan dan putih serta bintik – bintik merah. Dalam foto yang saya lihat, tampak titik hitam kecil yang ternyata adalah bayangan dari satelit planet Yupiter. Satelit alami planet Yupiter ini dinamakan dengan nama Europa.

Penemuan satelit Europa ini ditemukan oleh Galileo pada tahun 1610. Tentu saja, satelit ini sama seperti satelit planet yang lainnya selalu mengorbit terhadap planet Yupiter.

Karena rotasinya yang cepat, Planet Yupiter ini secara visual tampak bulat pepat. Tidak hanya itu, Planet Yupiter memiliki tonjolan di sekitar khatulistiwa nya Planet Yupiter. Untuk masalah atmosfer Yupiter, Atmosfer luar di Planet Yupiter ini terbagi menjadi beberapa lapisan di lintang Yupiter yang berbeda. Jadi, setiap lapisan atmosfer di Yupiter ini tidak seluruhnya sama seperti atmosfer di Bumi. Nah, perbedaan lapisan atmosfer di Yupiter inilah yang menyebabkan adanya Badai. Salah satu Badai yang tampak pada abad ke 17 adalah berwarna bintik merah. Pengamatan tersebut menggunakan teleskop.

Di sekeliling Planet Yupiter terdapat cincin yang tipis serta terdapat magnetosfer yang kuat. Apa itu magnetosfer ? Magnetosfer adalah lapisan medan magnet yang menyelubungi benda angkasa, salah satunya adalah planet. Selain Bumi, ternyata Planet Yupiter juga memiliki Magnetosfer yang sangat kuat.

Tak hanya satelit alami Europa, tenyata Yupiter memiliki sekitar 67 satelit alami, termasuk satelit yang ditemukan Galileo pada tahun 1610. Planet Yupiter memiliki satelit terbesar yaitu Ganymede, satelit yang memiliki diameter daripada planet Merkurius.

 

Misi Wahana ke Jupiter

Dalam perkembangan zaman, Planet Yupiter telah dijelajahi beberapa kali oleh misi robotik seperti misi terbang lintas Pioneer, Viyager, dan Galileo. Misi terakhir yang mengunjungi Planet Yupiter adalah New Horizons pada akhir Februari tahun 2007.

Untuk kedepannya, kemungkinan satelit Yupiter Europa akan dijelajahi untuk melihat kemungkinan samudera cair yang dimiliki satelit Europa di bawah lapisan es nya.


 

Saturnus



Saturnus merupakan planet terbesar kedua di Galaksi Bima Sakti. Planet ini mudah di kenali karena adanya cincin yang mengelilingi Saturnus. Saturnus terbentuk dari gas helium dan hidrogen. Cincin yang mengitari Saturnus terbentuk dari partikel es dan bebatuan. planet Saturnus di bilang favorit karena Planet ini memiliki cincin yang jika dilihat sepintas sangat cantik dan unik. Menurut saya Planet ini adalah planet paling unik diantara planet lain di Tata Surya.

 

Sejarah Planet Saturnus

Planet Saturnus dalam Tata Surya juga dikenal sebagai Planet bercincin. Selain itu, Planet Saturnus merupakan Planet terbesar kedua setelah Planet Yupiter. Ketika kita mengamatinya dari Bumi, Saturnus tidak terlalu tampak dikarenakan letaknya dari Matahari sangat jauh, sehingga cahaya pantulan Saturnus kurang jelas.





 

Ciri Karakterisitik Saturnus

Dalam sekali orbit atau revolusi atau mengelilingi matahari, Planet Saturnus memelukan waktu 29,46 tahun. Dan setiap 378 hari, Planet Bumi dan Planet Saturnus serta Matahari berada dalam satu garis lurus. Selain berevolusi, Planet Saturnus juga melakukan rotasi atau berputar pada porosnya. Dan sekali berotasi Saturnus membutuhkan waktu 10 jam 40 menit 24 detik, sangat singkat dibandingkan dengan Bumi.

 

Inti Saturnus

Planet Saturnus sendiri memiliki kerapatan yang rendah dikarenakan sebagian zat penyusun Planet Saturnus adalah gas dan cairan. Menurut para ilmuwan, inti Planet Saturnus terdiri dari batuan padat. Untuk atmosfer nya terdiri dari gas amonia dan metana, sehingga tidak mungkin ada makhluk hidup yang menempati Planet Saturnus.

 

Cincin Saturnus

Cincin Planet Saturnus memiliki keunikan yang tidak ditemukan di planet lain. Cinci Saturnus menurut para ilmuwan terdiri dari ribuan cincin yang mengelilingi Planet Saturnus. Bahan pembentuk cincin Planet Saturnus belum ditemukan oleh para ilmuwan, mereka masih berusaha mencari tahu apa yang membentuk cincin Planet Saturnus.

Meski belum bisa dipastikan, para ilmuwan berpendapat bahwa cincin Planet Saturnus terbuat  dari lempengan padat karena hancur oleh gaya sentifugral. Gaya sentifugral  adalah lawan dari gaya sentripetal, gaya ini merupakan efek semu yang terjadi ketika sebuah benda melakukan gerak melingkar. Kata sentifugral berarti menjauhi pusat putaran.

 

Struktur Saturnus

Jika asumsi dikarenakan gaya sentifugral, berarti cincin Planet Saturnus tidak mungkin dari cairan. Karena jika dari cairan, gaya sentifugral akan menyebabkan gelombang. Jadi, asumsi kali ini yang paling mendekati adalah bahan yang membentuk cincin Planet Saturnus adalah bongkahan – bongkahan es meteorit.

 


Letak dari cinci Planet Saturnus ini terentang dari 6.630 km hingga 120.700 km diatas atmosfer Planet Saturnus. Menurut pengamatan yang dilakukan pada tahun 2006, Planet Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami. Tujuh di antaranya cukup masif dan dapat runtuh disebabkan gaya gravitasinya sendiri.

 

Satelit Alam Planet Saturnus

Berikut ini adalah beberapa satelit alami Saturnus yang berhasil saya kutip dari situs raksasa wikipedia. Satelit tersebut adalah sebagai berikut :

Mimas adalah satelit alami Planet Saturnus yang ditemukan pada tanggal 17 September 1789 oleh Willian Herschel

Enceladus adalah Satelit alam Saturnus terbesar ke 6, ditemukan pada tahun 1789 oleh willian Herschel juga.

Tethys adalah satelit alami Saturnus yang ditemukan oleh Giovanni Domenico Cassini tahun 1684. Nama Tethys diambil dari mitologi Yunani.

Dione, ini adalah satelit alam Planet Saturnus yang ditemukan pada 1684 oleh Giovani Domenico Cassini juga.

Rhea ini adalah nama satelit alami Saturnus yang diambil dari mitoogi Yunani juga.

Titan adalah satelit alami Planet Saturnus yang terbesar, memiliki ukuran lebih besar dari planet Merkurius.

Lapetus adalah satelit alami Planet Saturnus yang terbesar ketiga di Saturnus, ditemukan oleh Giovani Domenico Cassini pada tahun 1671.

 

Uranus

Planet selanjutnya adalah Uranus. Planet ini merupakan planet pertama yang ditemukan dengan bantuan teleskop. Dari luar, Uranus memiliki warna biru kehijauan. Hal ini disebabkan oleh kandungan gas metana di Uranus.

Jika dilihat urutan nya, Planet Uranus adalah planet ketujuh di dalam sistem tata surya. Nama Uranus diambil dari dewa langit Yunani Kuno. Dalam mitologi Yunani dewa Uranus adalah ayah dari Kronos (Saturnus) dan kakek nya Zeus (Yupiter).

 

Sejarah Uranus

Zaman dahulu, Planet Uranus tidak dianggap planet oleh para pengamat astronomi kuno. Hal itu dikarenakan Uranus memiliki kecerahan yang hampir tidak tampak dan redup. Tidak dianggap planet juga dipengaruhi karena orbitnya Uranus sangat lambat, dibanding dengan Planet yang lain.

 


Planet Uranus pertama kali diumumkan penemuannya pada tanggal 13 Maret 1781 oleh Sir Willian Herschel. Hal tersebut tentu saja menambah batas Tata Surya dalam sejarah modern. Planet Uranus juga menjadi planet pertama yang ditemukan melalui Teleskop.

 

Ciri Karakteristik Uranus

Struktur

Untuk soal komposisi, Planet Uranus memiliki komposisi hampir sama dengan Planet Neptunus. Dan berbeda komposisinya dari Planet raksasa Yupiter dan Saturnus.  Para astronom sering mengkategorikan Uranus dan Neptunus sebagai raksasa es.

 

Atmosfer Uranus

Tetapi, dalam hal komposisi atmosfer Planet Uranus memiliki komposisi yang hampir sama dengan atmosfer Yupiter dan Saturnus. Planet Uranus juga memiliki kandungan hidrogen dan helium pada atmosfernya. Tetapi juga mengandung lebih banyak unsur es seperti amonia dan metana serta sisa hidrokarbon. Hal tersebut tidak memungkinkan adanya makhluk hidup yang tinggal di Planet Uranus. 

Atmosfer Planet Uranus adalah yang terdingin dalam sistem Tata Surya. Terdingin karena suhu Atmosfer Planet Uranus memiliki angka 49 K ( -224 derajat celcius ). Atmosfer Planet Uranus di ketahui mempunyai struktur awan yang berlapis – lapis serta kompleks. Para ilmuwan berpendapat bahwa lapisan awan terendahnya terdiri atas air dan lapisan awan tertinggi dari atmosfer Uranus tersusun dari Metana.


 

Cincin Uranus

Sama halnya dengan Planet raksasa yang lain. Planet Uranus juga memiliki sistem cincin. Sistem cinci yang saya maksud adalah lingkaran yang terdiri dari debu kosmik dan partikel kecil lain yang mengorbit suatu planet dalam daerah berbentuk piringan yang pipih.

 

Medan Magnet

Selain itu Planet Uranus juga memiliki sistem magnetosfer, yang berarti Uranus memiliki medan magnet yang menyelubungi nya. Hal yang unik dari Uranus adalah kemiringan dari sumbu nya adalah miring kesamping hampir sama pada bidang orbitnya. Sehingga jika planet lain itu adalah titik ekuatornya, maka Uranus tidak

 

Ukuran Planet Uranus

Diameter Planet Uranus sendiri adalah 50,724 kilo meter. Nah, setelah membaca penjelasan dari saya, semoga kamu bisa faham dan mengerti planet planet di Tata Surya, khususnya Planet Uranus dalam hal ini.



Neptunus



Planet terakhir di tata surya adalah Neptunus. Nama ini diambil dari nama Dewa Laut Romawi. Neptunus 80% terbentuk dari air, metana, dan amonia. Zat ini mengelilingi sebuah inti bebatuan yang kecil. Sebelumnya ada 9 planet dalam tata surya. Pluto sebelumnya masuk dalam jajaran planet di Galaksi Bima Sakti. Bersumber dari Live Science, Pluto dikeluarkan dalam daftar planet karena tidak memenuhi tiga unsur planet.

Dalam urutan Tata Surya, Neptunus menempati urutan kedelapan dihitung dari Matahari. Pernahkah kamu melihat televisi acara SpongeBob ? Tentu pernah bukan ? Si Tuan Krab sering kali menyebut “Demi Neptunus….” Biasanya Tuan Krab berbicara seperti itu ketika ada masalah atau uangnya hilang, eh malah bahas film hehehe. Ternyata di acara televisi tersebut bisa kita simpulkan bahwa memang Neptunus adalah salah satu dewa laut, sejarah Romawi hampir sama dengan film tersebut karena berlatar tempat dasar laut.

 

Sejarah Planet Neptunus

Nama Neptunus juga mengacu pada warna visual Planet Neptunus yang berwarna biru yang melambangkan air serta lautan. Planet Neptunus merupakan Planet terbesar keempat berdasarkan diameter nya yaitu 49.530 km dan terbesar ketiga berdasarkan massanya. Menurut sumber dari wikipedia, Massa Neptunus 17 kali lipat lebih besar daripada Bumi dan sedikit lebih besar dari pada Planet Uranus.

 


Penemuan pertama planet Neptunus adalah Urbain Le Verrier dan Johan Galle pada tahun 1846 Masehi. Tepatnya pada tanggal 23 September. Penemuan pertama Planet Neptunus ini melalui prediksi matematika. Yang saat itu ada perubahan yang tidak terduga di orbit Uranus, sehingga ini mendorong Alexis Bouvard menyimpulkan bahwa hal tersebut diakibatkan oleh gangguan gravitasi dari planet yang tidak dikenal. Selanjutnya Neptunus diamati oleh Penemu resminya.

 

Satelit Alam

Setelah diamati karena adanya prediksi oleh Alexis Bouvard, dan berhasilnya Johan menemukan Planet Neptunus, tidak ketinggalan mereka juga segera menemukan satelit alam Neptunus. Satelit alam neptunus bernama Triton. Sementara ke 12 satelit alam Neptunus baru ditemukan pada abad ke 20 dengan teleskop yang semakin canggih tentunya.

 

Ciri Ciri Karakterisitik Neptunus

Planet Neptunus mengelilingi matahari pada jarak 4.450 juta kilo meter. Planet Neptunus membutuhkan waktu sekitar 164,8 tahun dalam sekali berevolusi atau mengelilingi matahari. Sedangkan dalam sekali putaran, Neptunus membutuhkan waktu 16,1 jam.

 

Stuktur Neptunus

Dalam misi luar angkasa, Planet Neptunus pernah di kunjungi oleh Voyager 2 yang terbang melewati planet Neptunus yaitu pada tanggal 25 Agustus 1989. Komposisi penyusun planet Neptunus mirip dengan Planet Uranus. Atmosfer Planet Neptunus mengandung hidrogen, helium, dan hidrokarbon. Kemungkinan juga mengandung nitrogen, amonia dan metana.

 

Atmosfer Permukaan Neptunus

Para Astronom sering menyebut Planet Uranus dan Neptunus ini sebagai raksasa es. Permukaan Neptunus terdiri dari es dan batu, sama seperti dengan Planet Neptunus. Atmosfer planet Neptunus menunjukkan adanya perubahan cuaca dan bersifat aktif. Bagaiaman memastikan bahwa atmosfer Neptunus bersifat aktif ? 

Atmosfer Neptunus pernah di amati oleh Voyager 2. Di belahan planet Neptunus terdapat Titik Gelap Besar. Hal ini menunjukkan adanya Pola cuaca tersebut diakibatkan oleh angin yang sangat kencang berkecepatan 2.100 km/jam.



Disamping itu, jarak Neptunus dengan Matahari sangat jauh sehingga atmosfer Neptunus terluar merupakan satu tempat terdingin di dalam Tata Surya dengan suhu minus 218 derajat celcius. Namun, suhu untuk inti Planet Neptunus diperkirakan mencapai 5.400 Kelvin.

 

Cincin Neptunus

Hampir sama dengan Saturnus, Planet Neptunus memiliki sistem cincin yang tipis, hal ini pertama kali baru dilacak dan diketemukan pada tahun 1960-an. Setelah itu, baru Voyager 2 memastikan sistem cincin dari Planet Neptunus.

Untuk Karakteristik Planet Neptunus sudah saya jelaskan diatas ya sobat, semoga faham dan mau membaca dari awal sampai akhir. Terimakasih sudah berkunjung.

 

Unsur sebuah planet antara lain:

Benda angkasa yang mengorbit pada matahari. Memiliki gravitasi yang cukup untuk membentuk dalam lingkaran. Saat planet bergerak, dia harus bisa membersihkan ruang di sekitarnya dari benda lain. Pluto tidak memenuhi unsur yang ketiga. Karenanya, pada 2006, Pluto sudah tidak lagi masuk dalam jajaran planet.



Mau tahu perbandingan benda langit?

Yuk lewat video 3 dimensi berikut :



Fakta-fakta Menarik lainya :




Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer