Biologi "Guru & Inspirasi"

Terimakasi Guru

biologi, seperti cerita panjang yang tersusun rapi di hati. cita-cita yang masih terus diceritakan dari masa ke masa tentang angkuhnya kebijakan manusia tanpa melihat alamnya. biologi harusnya lebih dari sekedar kata pengganti untuk sebuah makna pasti tentang mahluk hidup namun meluas tentang keyakinan hidup untuk terus berbagi kebaik pada alam dan isinya. biologi menjadi jembatan untuk menuai iman yang akan mengganti tiap puing-puing keburukan dengan pucuk rekahan daun impian baru dan terbarukan.

Mengapa ingin sekali kuliah dijurusan Biologi? Kali ini akan saya ceritakan perlahan satu demi satu inspirasi itu muncul. Insyaallah dengan cerita singkat dan padat.

Inspirasi awal saya peroleh dari guru sekolah dasar, beliau bernama bapak Miftahul Ulum. Sesuai namanya beliau menjadi pintu ilmu. Pintar, tegas dan rapi menjadi ciri khas Pak Mif begitu kami para murid manggil beliau. Selain mengajar IPA beliau juga mengajar matematika dan Bahasa Inggris. Nah Guru yang super sekali kan? dari pengalaman semasa SD ini saya mendapatkan banyak inspirasi dari beliau. Terhebatnya lagi beliau memiliki kesibukan ketika malam menjelang yaitu berwirausaha dengan berjualan Nasi Goreng. Pintar IPA, Matematika dan Bahasa Inggris murid mana yang tak akan terinspirasi? Belum lagi Pintar masak!
Memiliki pengalam di asuh beliau ketika mengikuti kejuaraan mata pelajaran Biologi tingkat SD, Alhamdulillah bisa lolos hingga ke Kabupaten dan harus terhenti di 15 Besar Kabupaten.

Kemudian inspirasi berikutnya lagi-lagi saya dapat dari Guru. Nama beliau Bapak Sarwo Edi, Guru Biologi saat saya mengenyam pendidikan di SMP Negeri 1 Galis. Beliau guru yang sangat sabar, memiliki loyalitas tinggi dan juga sekaligus pelatih Billy kami. Membuat saya semakin yakin bawa saya harus menjadi guru biologi suatu saat nanti. Sempat juga diampu oleh beliau untuk lomba IPA tingkat Kabupaten namun saya lagi-lagi gagal memberikan yang terbaik.

Beberapa tahun kemudian saat di SMA, seya mulai tidak terlalu fokus dengan biologi karena kala itu mulai menikmati dunia olehraga, musik dan tester. Ketiganya sungguh sempat memberi warna yang baru dalam perjalan hidup saya.

Waktu terus berlalu akhirnya ketika lulus SMA barulah melanjutkan niat lagi untuk menjadi guru biologi dan akhirnya kuliah di jurusan pendidikan biologi. Meski gagal kuliah di Perguruan Tinggi Negeri namun tidak ada kata menyesal kuliah di Perguruan Tinggi Swasta, karena disinilah saya bertemu inspirasi berikutnya.

Bapak Wahyu Prihanta namanya, Tegas, killer dan mengutamakan nilai proses itulah ciri khas beliau. Awalnya sedikit tidak suka dengan gaya beliau yang aneh menurut kami mahasiswanya. Namun lambat laun saya dan bahkan teman-teman mengerti bahwa model pembelajaran seperti itu mirip sekali dengan pembelajaran hidup yang nantinya akan membuat kita memiliki nilai unik dalam menjalani peran kehidupan ini. Inspirasi terbesarnya adalah gerakan yang beliau buat di kampus. Tim Ekspedisi Bioleservasi (TEB) namanya, gerakan ini menggeluti tentang pendidikan lingkungan dan konservasi alam. Hingga akhirnya meski dulu belum sempat bergabung dengan TEB namun memiliki angan-angan bahwa kelak ketika saya sudah mengajar harus memiliki gerakan serupa. Alhamdulillah tahun 2005 tepatnya 24 Oktober kami berhasil menumbuhkan Science expedition learning (SEL).

Selain beliau-beliau yang telah saya ceritakan masih banyak guru dan dosen yang menginspirasi saya. Guru ngaji yang sabar yaitu Yai Dofir, Guru SD Bu Endang yang super killer, Bapak Dosen yang keren gambarnya yaitu bapak atok, Bapak Dosen yang perfeksionis yaitu bapak Agus Krisno, ibu Yuni dengan segala ilmunya. Masih banyak yang belum tersebutkan satu persatu.

Terima kasih wahai guru, tanpa ilmu dan barokahmu apalah artinya hidup ini.
Semoga kelak bisa ditempatkan di Surga bersama semua guru.







Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer